Aku punya dua kumpulan cerpen Kompas temen-temen, untuk sementara aku cuma punya yang tahun 2006 dan 2007. Nanti kalo aku punya lagi, pasti aku bagi-bagi deh! Nah, bagi temen-temen yang mau download, boleh-boleh aja..
Burok. Makanan macam apa itu Teh? Hahahahaha~ ngga ngga ngga. Itu bukan nama makanan temen-temen, burok adalah salah satu kesenian yang ada di Cirebon. Entah ya di daerah lain ada apa ngga yang kaya begini, tapi tiap kali aku nanya ke temen-temenku yang tinggalnya di luar Cirebon, mereka ga tau lho. Jangan-jangan kamu juga ga tau ya?
Oke.
Burok itu sejenis boneka yang terbuat dari kayu, boneka semacam ondel-ondel gitu lho. Tapi bentuk burok agak unik temen-temen, yakni badannya badan kuda, punya sayap di punggungnya, dan kepalanya berbentuk kepala manusia yang berjubah.
Kalo temen-temen pernah denger cerita Isra' Mi'rajnya Nabi Muhammad SAW, pasti sedikit-sedikit ngerti apa itu burok. Perjalanan Nabi ke langit ngendarain binatang yang namanya Burok. Dan ketika burok dideskripsikan, bentuknya ya kaya yang aku ceritain tadi di atas. Kurang lebih kaya begitu temen-temen.
Kaya yang temen-temen liat di atas, burok umumnya dipake kalo ada acara khitanan. Diarak keliling desa diiringin organ, orang-orangan lainnya kaya misalnya manusia monyet gitu atau badut, terus juga kadang ada singa-singaan. Anak-anak biasanya suka pada naik ke punggungnya burok. Tapi jujur ya temen-temen, seumur-umur aku ga pernah naik burok, takut yakin!
Yap. Itu lah sekilas tentang kesenian khas Cirebon. Kapan-kapan aku ceritain hal lain lagi tentang Kota Udang ini ya temen-temen.
Siapa yang ga tau novel pertamanya Mbak Morra Quatro? Forgiven ga tau masa? Hahahaha siwo ah!
Ga bisa dipungkiri kalo aku suka banget novel-novel terbitan Gagas Media. Kaya Forgiven ini. Jadi salah satu novel favoritku juga.
Kesan pertama pas aku baca novel ini adalah "Gila! Nih novel fisika banget!" tapi.. neomu jeohahae! Mbak Morra pinter banget meramu cerita sederhana jadi wow banget kaya gini.
Novel ini mengisahkan seorang cowok penggila fisika, sahabatan sama seorang cewek yang diam-diam saling suka. Tapi kisah cinta mereka ga berjalan mulus karena si cowok harus ngelanjutin kuliah di Amerika. Tiba-tiba kisah mereka terbengkalai gitu aja, dan udah nemu cerita lainnya. William Hakim namanya, dia emang siswa yang pinter banget dari jamannya sekolah, ga heran di kampusnya pun dia ngerjain berbagai projek besar. Seperti pembuatan nuklir.
Jamannya itu, lagi gencar-gencarnya tentang teroris. Apalagi di Amerika, dan apalagi Will WNI yang menetap di Amerika. Dia dituduh melakukan pemboman di sebuah gedung sampe makan korban. Bener ga sih Will yang ngelakuinnya? Terus gimana kisah cinta dia sama ceweknya di Indonesia?
Makanyaaaaa buruan baca! Ga bakal nyesel deh temen-temen semua! Dijamin.
Novel ini mengisahkan seorang cowok penggila fisika, sahabatan sama seorang cewek yang diam-diam saling suka. Tapi kisah cinta mereka ga berjalan mulus karena si cowok harus ngelanjutin kuliah di Amerika. Tiba-tiba kisah mereka terbengkalai gitu aja, dan udah nemu cerita lainnya. William Hakim namanya, dia emang siswa yang pinter banget dari jamannya sekolah, ga heran di kampusnya pun dia ngerjain berbagai projek besar. Seperti pembuatan nuklir.
Jamannya itu, lagi gencar-gencarnya tentang teroris. Apalagi di Amerika, dan apalagi Will WNI yang menetap di Amerika. Dia dituduh melakukan pemboman di sebuah gedung sampe makan korban. Bener ga sih Will yang ngelakuinnya? Terus gimana kisah cinta dia sama ceweknya di Indonesia?
Makanyaaaaa buruan baca! Ga bakal nyesel deh temen-temen semua! Dijamin.
Sabtu, 27 April 2013
Tugas,
Tutorial
0
komentar
Media Pembelajaran Audio Video - Cisco Pacet Tracer Tutorial
Minggu lalu, kelas saya.. ehm, PTI 2011 off D dan E mendapat tugas dari matakuliah Sumber Belajar yang dibimbing oleh Bapak Wahyu untuk membuat media pembelajaran berbasis audio video untuk satu Kompetensi Dasar (KD).
Nah, kebetulan saya membuat video tutorial bagaimana membuat jaringan sederhana menggunakan software Cisco Packet Tracer.
Maklum, masih awam, jadi video tutorial yang dibuat pun masih agak.. mmm.. mari kita lihat saja, hehe~
Kota Udang, iya itu sebutan buat kota kelahiranku. Taukah kalian? Yap! Cirebon. Kota Berintan katanya, bersih indah tertib aman. Hmm semoga aja itu bener-bener kejadian ^^
Jadi yang pengen aku ceritain adalah Kota Cirebon.
Cirebon itu kota paling timurnya Jawa Barat, maksudnya? Tentu aja.. Cirebon adalah kota dari Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Makanya bahasa yang dipake di sana bisa dibilang aga aneh. Gimana ga aneh coba? Iya bahasa Sunda, tapi sundanya paling beda sendiri, kenapa? Kasar! Kasar banget.
Contoh bahasa sunda yang biasa diucapin di kehidupan sehari-hari itu kaya gini..
Udin : nyaneh rek kandi, Dang? (kamu mau kemana, Dang?)
Dadang : kami rek ka si Asep heula sakeudeung. wara heuh! (aku mau ke si Asep dulu sebentar. tunggu ya!)
oke. Asal temen-temen tau aja ya, bahasa kaya gini tuh udah kasar banget buat warga Jawa Barat lainnya. Yakin!
Dan Cirebon juga punya bahasa sendiri. Ya Bahasa Cirebon, apa lagi? Yang khas di bahasa Cirebon adalah kata "Jeh". Misalnya..
Nina : ira liat pensil kita ga? (kamu liat pensil aku ga?)
Reni : tadi dipinjem Dewi jeh.. (tadi dipinjem Dewi)
"Jeh" ga ada artinya, entah disebut apaan itu, hahahaha~
Secara geografis, perbatasan Cirebon di sebelah utara itu Indramayu sama Laut Jawa, sebelah timur Jawa Tengah, sebelah selatan Kuningan, dan sebelah barat Majalengka. Beda sama kota-kota pada umumnya, letak Kota Cirebon emang iya ada di tengah wilayah Cirebon, tapi berbatasan langsung sama Laut Jawa. Jadi pesisirnya Cirebon ada di kota ^^
Buat lebih jelasnya, bisa diliat gambar di bawah.
Sebenernya banyak banget kalo mau ngomongin soal Cirebon. tapi karena satu artikel kebanyakan buat ngebahas satu kota itu, jadi mendingan cukup sampe di sini dulu bagi-baginya.
Adakah yang pernah baca novelnya Kak Prisca Primasari yang judulnya Eclair : Pagi Terakhir di Rusia? Terbitan Gagas Media.
Kalo yang belom baca, boleh dibaca ya riviewnya, barangkali kepengen beli tapi ragu-ragu atau sekedar penasaran. Yang udah pernah baca, sama apa ngga nih kesannya?
Oke.
Novel kedua Kak Prisca ini bersetting di beberapa negara termasuk Indonesia tentunya. Judul novel itu sendiri diambil dari nama makanan sejenis roti khas Rusia. Penggambaran negara besar itu jelas banget di sini, dan kayanya Kak Prisca kenal banget seluk beluknya Rusia, yaaah untuk sebuah novel yang berbobot refrensi emang penting banget. Kak Prisca berhasil nunjukin tentang pengetahuan sastranya, oke ya, aku ga tau sama sekali soal sastra, tapi aku cukup tau kalo syair-syair yang dikutip Kak Prisca di novel ini bukan syair ecek-ecek.
Penuturan katanya, penokohannya, alur cerita, sudut pandang, dan seeeeeemua-muanya teramu dengan baik. Mampu banget narik pembaca buat ikut masuk ke dalam kisah itu.
Eclair ini salah satu novel favoritnya aku lho. Favorit banget dah! Di sini, ga cuma kisah percintaannya aja, tapi nilai persahabatan dan persaudaraannya itu kentel banget temen-temen. Justru nilai persahabatan itulah yang paling menonjol dari novel ini. Gimana pengorbanan seorang kakak demi adiknya yang lagi sekarat buat nyari sahabat-sahabat mereka yang entah ada dimana.
Aahhhh sesuatu banget pokonya. Ga bakal nyesel deh kalo temen-temen semua pada baca! Yakin kerennya!
Keberhasilan
Transmisi Data tergantung pada :
1.
Kualitas signal yang ditransmisikan
2.
Karakteristik media transmisi
Jenis-jenis media Transmisi :
a.
Kawat terbuka / open wire
b.
Kabel jalin ganda / twisted pair cable
Terdiri dari
dua isolasi kawat
tembaga yangdiatur dalam
suatu spiral yang terlindungi. Gulungan ini
meminimkan interferensi antar kabel. Digunakan untuk
dipakai pada system telephone, untuk
jarak yang jauh dengan
data rate 4 Mbps
atau lebih, biaya
murah. Mempunyai bandwidth terendah.
c.
Kabel coaxial
Terdiri dari
konduktor cilinder rongga
luar yang mengelilingi suatu awat konduktor tunggal, kedua konduktor
dipisahkan oleh bahan isolasi. Digunakan
untuk transmisi telephone
dan televisi jarak jauh,
television distribution (TV
kabel), local area
networks, short-run system links. Lebih mahal daripada
twisted pair. Tidak mudah
terkena noise bila ibandingan dengan twisted pair
sehingga dapat digunakan
secara efektif pada
frekuensi-frekuensi tinggi dan
data rate yang tinggi,
untuk transmisi analog yang jauh,
dibutuhkan amplifier setiap
beberapa kilometer sedangkan
untuk transmisi digital, diperlukan repeater setiap
kilometer.
d.
Fiber optik / serat optic
Adalah suatu
medium fleksibel tipis
yang mampu menghantarkan sinar ray.
Berbagai kaca dan plastik
dipakai untuk membuatnya. Bandwidth yang
lebih besar jika
dibandingkan kabel koaksial atau
twisted pair, attenuation yang lebih rendah, digunakan
untuk local loops, local area networks. Paling kuat
/ tahan terhadap keadaan alam.
e.
Mikrowave / gelombang mikro
Untuk
memperoleh transmisi dengan jarak yang jauh,
digunakan gedung-gedung relay microwave yang
diseri dan point
to point microwave yang
dirangkai bersama sesuai dengan
jarak yang diinginkan,
digunakan antena parabolik, digunakan
untuk telekomunikasi jarak jauh,
transmisi suara dan televisi,
local networks, local
data distribution.
Dibandingkan dengan kabel
koaksial, jarak antar amplifier
atau repeater lebih jauh.
f.
Transmisi satelit
Adalah stasiun
relay microwave yang digunakan untuk
merangkai dua atau
lebih transmitter / receiver
dari ground-based microwave yang
dikenal sebagai stasiun
bumi, setiap satelit yang
mengorbit akan beroperasi pada sejumlah
band frekuensi yang
disebut channel transponder atau
transponder saja. Digunakan untuk
television distribusion, paling luas
digunakan diseluruh dunia;
memakai teknologi DBS (Direct
Broadcast Sattelite) dimana sinyal
video dari satelit
ditransmisikan langsung ke rumah-rumah,
transmisi telepon jarak jauh,
private business networks, digunakan sistim
VSAT (Very Small
Aperture
Terminal)
untuk menekan biaya.
g.
Infra red / sinyal infra merah
h.
Gelombang radio
Perbedaan dengan
microwave bahwa radio adalah
segala arah sedangkan microwave adalah terfokus.
Dengan demikian tidak diperlukan antena berbentuk parabola
dan tidak perlu diletakkan pada
jurusan yang tepat,
digunakan pada band
VHF dan UHF
: 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF
dan VHF televisi, untuk
komunikasi data digital digunakan packet radio.
Paling terpengaruh oleh hujan,
petir dan keadaan alam.
Selengkapnya, silakan download disini.
Artikel ini merupakan tugas matakuliah Sumber Belajar yang dibimbing oleh Bapak Drs. Wahyu Sakti Gunawan Irianto, M.Kom.
Lin Ulfah Minnati (110533430595), PTI 2011 off D, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang.
Kegiatan
belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya
kaitan itu, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percapakan
sehari-hari kita secara spontan sering mengucapkan istilah kegiatan “belajar-mengajar”
menjadi satu kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat
adalah benar. Namun, benarkah bahwa agar terjadi kegiatan belajar harus
selalu ada orang yang mengajar? Benar pulakah bahwa setiap kegiatan
mengajar pasti selalu menghasilkan kegiatan belajar ? Jawabannya : belum
tentu. Artinya, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus selalu ada orang yang mengajar.
Kegiatan
belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu
pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat menghasilkan
kegiatan belajar. Ketika Anda menjelaskan pelajaran di depan kelas
misalnya, memang terjadi kegiatan mengajar. Tetapi, dalam kegiatan itu
tak ada jaminan telah terjadi kegiatan belajar pada setiap siswa yang
Anda ajar. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil hanya apabila dapat
mengakibatkan / menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi,
sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat siswa
belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya menciptakan kondisi
agar terjadi kegiatan belajar. Istilah pembelajaran lebih
menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan
pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar
pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si
belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru
tidak dapat “mewakili” belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat
dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu
ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada satu syarat mutlak yang
harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah adanya
interaksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar. Jadi,
belajar hanya terjadi jika dan hanya jika terjadi interaksi antara pebelajar dengan sumber belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akan terjadi.
Pekerjaan
mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan
bagian dari kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih
banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar.
Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap
siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar
yang ada. Guru hanya merupakan salah satu (bukan satu-satunya) sumber
belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi sumber-sumber belajar
yang lain. Lalu, apa sebenarnya sumber belajar itu?
Pada
hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia
sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian
sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang
ada di jagad raya ini.
Menurut
Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah
semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan
untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar
itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan
lingkungan/latar.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)
yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan
pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio,
transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber
belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by utilization),
yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan
pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli,
pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah,
terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang
semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sekali lagi,
guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang
ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang,
selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh
masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll. Oleh karena setiap
anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat
mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik
masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar
benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap
siswa. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai
sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak
mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar
yang ada.
Hal
yang perlu diperhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada
siswa, maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai
sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin
terjadi jika ada interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar.
Dan inilah yang seharusnya diusahakan oleh setiap pembelajar (instructor, guru)
dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru adalah menyediakan,
menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber
belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber-sumber belajar yang
lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang khusus,
melainkan juga sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan. Semua sumber
belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai
sumber belajar bagi siswa kita.
Wujud
interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara
belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah
satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan
saja, patut diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si
belajar diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media.
Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak
berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki siswa. Barang kali perlu kita renungkan kembali ungkapan China :Saya mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bisa.
Langganan:
Postingan (Atom)